Rabu, 06 Maret 2013

Arti Kematian Hugo Chavez

Tadi subuh waktu Indonesia, Presiden Venezuela Hugo Chavez meninggal dunia di umurnya yang ke-58 tahun. Apa arti meninggalnya Chavez 'sang pemimpin sosialis' bagi kalangan miliuner di Venezuela?

Dikutip dari Forbes, Rabu (6/3/2013), orang terkaya di Venezuela adalah Gustavo Cisneros dengan kekayaan US$ 4,4 miliar atau Rp 41,8 triliun. Gutavo mempunyai stasiun televisi Venevision yang selama ini menghindari tayangan-tayangan berbau politik saat Venezuela dipimpin Chavez.

Selama ini, Venevision hanya menayangkan acara-acara hiburan, termasuk opera-opera sabun Amerika Latin. Kematian Chavez diperkirakan akan membuat venevision kembali menayangkan acara-acara politik. Saat ini Venevision menguasai 67% penonton televisi di Venezuela.

Gustavo juga merupakan pemilik acara kontes kecantikan Miss Venezuela. Dia dan istrinya Patricia meruapakan figur yang familiar di kalangan mayarakat golongan atas.
Kabar meninggalnya Chavez, menurut Forbes, menjadi berita baik bagi mereka yang mendukung demokrasi dan kemerdekaan media. Sepertinya, Gustavo langsung merayakan meninggalnya Chavez dengan membuka botol sampanye atau menerima telepon dari Bush.

Sementara orang terkaya kedua di Venezuela adalah Lorenzo Mendoza dengan kekayaan US$ 4 miliar atau Rp 38 triliun. Mendoza diperkirakan akan merayakan meninggalnya Chavez. Karena Chavez selama ini menyerang Mendoza di media, dan Mendoza juga melawan Chavez dengan menyebut bahwa Venezuela dipimpin oleh orang yang kaku.

Mendoza mempunyai perusahaan bernama Empresas Polar, yang merupakan perusahaan swasta terbesar di Venezuela. Polar merupakan produsen bir dan bahan baku makanan seperti tepung terigu, ikan tuna, dan anggur. Perusahaan ini memiliki omzet US$ 6,5 miliar di 2011.

Lalu orang kaya ketiga di Venezuela adalah Juan Carlos Escotet dengan kekayaan US$ 1,4 miliar atau Rp 13,3 triliun yang merupakan pemilik bank di Venezuela.
Juan merupakan satu-satunya miliuner yang tidak senang dengan kematian Chavez, kenapa? Selama ini Chavez memerlukan bank untuk membayar utang pemerintah. Bank milik Escotet mendapat keuntungan dari meledaknya pengeluaran masyatrakat yang didukung oleh program sosial dari Chavez.

Chavez juga membolehkan bank memberi bunga nol persen untuk deposito masyarakat yang disimpan di bank. Ekonom dari Universidad Catolica Venezuela yakni Andres Bello mengatakan, pada zaman Chavez, bank menghasilkan uang tanpa berbuat apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar